TOP NEWS

Tolong Tinggalkan Komentar yang Baik Sebagai Jejak Kedatangan Anda.

Friday, 4 October 2013

Kisah Sang Bintang Kecil


Kau hanya akan menatap bintang kecil di langit tanpa tahu sebesar apa dia sebenarnya.
Apa yang kau katakan Wallace?
Aku berbicara sendiri tuan putri, seperti biasanya.
Mengapa kau bicara sendiri lagi? Mengapa kau tak bicara padaku?
Aku hanya merasa harus saja...
            Harus? Siapa orang jahat yang mengharuskanmu bicara sendiri?
Tuan putri, ini pembicaraan yang tidak berarti, maaf aku telah mengganggu jam belajarmu.
            Wallace dilarang meminta maaf padaku!
Lalu apa yang harus kuperbuat bila aku membuatmu marah?
Wallace tidak mungkin membuatku marah. Aku akan curiga apakah kau Wallace atau bukan bila itu benar-benar terjadi.
Tuan Putri, aku tidak sesempurna itu. Manusia saja kerap kali berbuat salah.
            Kalau begitu jangan jadi manusia! Jadilah Wallace-ku yang takkan pernah mengecewakan.
Pada dasarnya kau tidak bisa menganggapku manusia Tuan Putri. Dan tidakkah lebih baik kau melanjutkan pelajaran Bahasa Spanyolmu? Ayahmu memerintahkan itu bukan?
                ............
Mengapa kau terlihat kesal?
                Aku tidak bisa bahasa itu sama sekali! Sebagaimana Ayah tidak ada disini sama sekali.
Apa maksudmu? Kau lancar sekali kemarin ketika menyapa kenalan Ayahmu itu.
                Pokoknya kalau Ayah tak disini, aku tidak bisa.
Ayah harus kerja Tuan Putri. Dan kau akan sembilan tahun September ini, dewasalah sedikit.
                Setiap hari, setiap jam, setiap menit, setiap detik.
Tuan Putri..
                Apa?
Aku ada disini bila kau kesepian, selalu berada disini.
                Lalu kenapa?
Apa keberadaanku tak cukup bagimu?
                Aku ingin Ayahku! Aku ingin Wallace juga! Aku ingin Ayah dan Wallace disini bersamaku!
Itu sedikit egois Tuan Putriku...
                Aku rela jadi penjahat asalkan Ayah ada disini!
Tuan Putriku terlalu baik untuk jadi penjahat..
                Kalau begitu aku takkan menjadi perempuan baik lagi bila Ayah tak pulang sekarang juga!
Silahkan saja, aku sih benci orang jahat..
                Curang! Wallace Curang!
Kau harus jadi orang baik Tuan Putriku, ayahmu akan pulang bila kau banyak berbuat baik.
                Benarkah!!??
Tentu saja! Dan aku takkan pernah pergi lagi bila kau selalu baik.
                Wallace berbohong!
Bagaimana mungkin aku berbohong? Aku telah bersumpah takkan pernah membohongimu!
Kau selalu meninggalkanku sendiri! Ketika Ayah pulang, ketika Pelayan datang, atau ketika Alicia datang bermain!
Itu diluar kemampuanku untuk berada disini Tuan Putriku...
                Lalu bagaimana caranya agar kau terus disini Wallace?
Aku akan datang ketika kau membutuhkanku.
                Aku akan selalu membutuhkanmu kalau begitu!
Tidak, maksudku, ketika kau.., seperti...
                Iya...., aku tahu....
Hah?
                Pokoknya aku tahu!
Tuan Putri Elistra yang cantik nan manis! Apa gerangan yang membuatmu semarah ini?
                Pokoknya aku tahu! Pokoknya aku mengerti semua orang harus meninggalkanku sendiri!
...........
                Pokoknya aku tahu mereka semua punya alasan sendiri!
Hei, anak baik tidak boleh ngambek.
Nggg..., tanganmu terlalu besar untuk mengelus kepalaku tahu. Wallace si beruang coklat besar.
Ahaha, ini sih karena kau terlalu kecil saja Tuan Putri Bintang Kecilku...
                Tapi aku kan imut!
Aku juga kan?


“Kalau Wallace tak ada imut-imutnya tuh!”
TOK TOK TOK
“Tuan Putri..., makan malam sudah siap...”
“Silahkan masuk Gisele, tidak kukunci!”
CKREK
Teng ting teng ting.
“Gisele! Mengapa aku harus makan Pasta setiap malam?”
“Itu perintah Tuanku, Tuan Putri. Beliau juga berpesan agar kau memakan sup buncisnya”
“Tidak disini tapi memerintahku! Hufttt, aku tidak akan memakan sup ini!”
“Aku minta maaf Tuan Putri, tapi ini perintah Ayahanda-mu sendiri. Bila tidak kau lakukan Beliau akan memarahiku..”
“Hmmph!”
“Mungkin bila Tuan Putri sering makan buncis, Ayahanda-mu akan pulang lebih sering.”
“Gisele curang! Trik yang sama seperti Wallace!”
“Wal-? Oh. B..baiklah Tuan Putri, saya permisi dulu..”
CKREK. DUM.

Pastanya enak?
                Nggg..., jangan muncul hilang muncul hilang terus-menerus. Menakutkan tahu.
Bentukku memang mengerikan Tuan Putri, tapi aku bersumpah aku takkan menyakitimu.
                Lagipula kau ini beruang! Beruang itu baik hati! Selalu punya senyum!
Sebenarnya hanya kau yang menganggapku beruang.
                Haaaah? Memangnya ada orang lain?
Eh? Maksudmu?
Ada orang lain ya! Pasti ada orang lain! Ketika kau sedang tak bersamaku, pasti kau bersama orang itu! Wallace jahat! Padahal aku tak punya teman lain selain dirimu!
Hei, mana mungkin aku begitu. Dan kau anggap apa Alicia selama ini?
                Orang yang suka mengambil buku gambarku!
Kan sudah kenalan dan sudah dekat. Aku melihat sendiri kok waktu itu.
                Berarti benar kan? Wallace punya teman lain kan? Wallace tak peduli lagi padaku!!!!
Tidak, aku tak mungkin seperti itu! Aku menyayangimu! Aku bersumpah akan melindungimu!
                Wallace pasti temannya Alicia juga!!!!!!!
Kok jadi dia? Hei.., aduh, jangan menangis dong, Tuan Putriku...
Dahulu aku pernah bersumpah kan padamu? Aku akan melindungimu hingga nanti kau tidak sendiri lagi. Aku akan menjagamu walaupun tubuhku hancur disaat melakukannya. Aku akan menjadi temanmu selama-lamanya.
                Huwaaa!!!
Aduh..., sial...
                ...............................
Tuan Putriku...
Ibu juga bilang tidak akan meninggalkanku!
Jadi..., aku tak boleh punya teman selain dirimu?
                Tidak!
Oke, tenang saja, tenang saja...
                Kau tidak boleh punya teman selain aku!
Iya..
                Dan aku juga takkan punya teman selain dirimu!
Oh, kalau itu aku harus menolak..
                Kenapa!!??
Tidak ada manusia yang tidak punya teman, Elistra-ku yang manis.
                Aku punya! Aku punya teman! Kau temanku!!
Maksudku..., teman manusia, yeah, itu dia!
                Hmmphh, pokoknya aku hanya ingin berteman denganmu saja!
Pokoknya Tuan Putri Elistra yang manis harus punya banyak teman!
                Tidak!!!
Kalau tidak, Ayahmu takkan pernah pulang lagi selamanya!
                Wallace jahat!!
Mengapa kau begitu keras kepala soal ini?
                Aku hanya tak mau Wallace hilang.
Aku takkan meninggalkanmu..
                Itu hanya sumpah, tapi kau pasti akan pergi nantinya!
Bagaimana kau bisa yakin?
                Jika aku punya teman...., jika aku merasa bahagia..., kau pasti akan pergi...
Kau hanya menduga. Aku berada disini untuk memastikan kebahagiaanmu, mustahil bila akulah yang menyebabkan kau tidak bahagia. Jika saja dunia seperti itu, aku lebih memilih untuk mati sekarang juga.
                Aku tak mau dengar! Aku tak mau dengar lagi!
Aku tak pernah mengatakan bahwa keberadaanmu membuatku tidak bahagia, aku malah selalu bahagia.
Dan kaulah penyebabnya. Kebahagiaan itu. Jika kau mati...., aku...
Tuan Putri....
Sekalipun kau bilang bahwa kau muncul karena ketidak bahagiaanku, tapi ketika kau berada disini akan membuatku bahagia. Maka itu menjadi hal terkecil dan paling tidak berarti untuk dibicarakan.
Tetapi bahagia bukan hal sesimple itu.
Simple kok. Aku sedih karena Ayah tak kunjung pulang. Aku sedih karena Ibu telah tiada. Tapi aku bahagia ketika kau disini, bahagia ketika kau bicara padaku, bahagia ketika kau mengelus kepalaku dengan tangan besarmu.
Tiga bahagia minus Dua sedih, aku hanya bahagia.
                Kumohon jangan tinggalkan aku...
Baiklah bila kau menganggapnya seperti itu Tuan Putri. Dan tentu saja, meninggalkanmu adalah hal paling mustahil yang dapat kulakukan.


0 komentar: